Ciri
larva Heliothis armigera diantaranya ulat berkepala hitam, badan berwama
kuning, panjang ulat dapat mencapai 1 cm atau 2,5 cm. Penyerangannya muIa-mula
telur diletakkan pada rambut di ujung tongkol jagung. Telur diletakkan satu per
satu pada rambut tongkol atau bagian lain pada waktu sore sampai malam hari.
Setelah menetas, ulat masuk ke dalam tongkol menyusuri rambut sambil makan
bagian tongkol yang dilewati. Pertama-tama diawali dengan merusak
pembungkus/kelobot, kemudian memakan biji-biji jagung. Di dalam satu tongkol
jagung, biasanya ditempati satu ulat. Gejalanya dapat dilihat dengan adanya
bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan menanam varietas jagung yang memiliki pelepah buah
panjang dan kuat. Pergiliran atau rotasi tanaman dapat diterapkan untuk
mematahkan siklus hidup hama. Kondisi alam yang cukup membantu menekan hama ini
antara lain hujan dapat menjatuhkan telur. Untuk pengendalian dengan
penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau dengan membuat lubang dekat tanaman,
diberi insektisida dan ditutup lagi. Dosis yang digunakan 10 gram tiap meter
persegi. Sebaiknya dilakukan pada saat tanaman jagung masih berbunga, jangan
menjelang panen, sebab dapat membahayakan kita yang ikut mengkonsumsi jagung
karena residu dari insektisida tersebut. Pengendalian bila hama dinilai dapat membahayakan,
dapat dilakukan penyemprotan Atabron 25 ULV.
Labels:
Biologi