sifat, bahaya beberapa bahan II

 Asam Asetat Glasial, C2H4O2

• Berat molekul : 60,05 g/ml
• Sifat fisika – kimia
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau gas menusuk, rasa asam bila diencerkan, cepat memadat pada pendinginan. Merupakan pelarut yang baik untuk beberapa komponen organik, juga untuk fosfor, sulfur dan asam asam halogen
Kelarutan : dapat campur dengan air, alcohol gliserol, eter, karbon tetra klorida, prktis tidak larut dalam karbon disulfida, tidak larut dalam karbinat, hidroksida, oksida, fosfat.
• Titik didih : 118oC ; Titik leleh : 16,7oC ; d2525 : 1,049, nd20 : 1,3718
• Penggunaan : Pembuatan bermacam asam asetat, komponen – komponen aseni, selulosa asetat, asetat rayon, plastic dan karet dalam penyamakan, sebagai pengasam pencucian, mencetak kain mori mentah dan celupan sutra. Secara umum digunakan untuk sintesa organik
• Bahaya : Mudah terbakar (terutama pada kulit) dapat menyebabkan beberapa korosi pada mulut dan saluran pencernaan, bronkitis, iritasi mata.


Anilin

• Berat Molekul : 93,13 g/mol
• Sifat fisika – kimia
Pemerian : cairan minyak, tidak berwarna ketika baru didestilasi, menjadi gelap bila terkena cahaya dan udara, rasa yang khusus dan mebakar, mudah terbakar, menguap pada pemanasan.
Kelaruatan : Larut dalam air (1 : 28,6), air mendidih (1 : 15,7), tidak campur dalam alkohol, benzena, kloroform, dan pelarut organic lainnya. Bereaksi dengan asam membentuk garam.
• Titik Didih : 184 – 186oC, n20d : 1,5863 . d2020 : 1, 022
• Penggunaan : Pembuatan celup-celupan, obat obatan, damar, parfum, vukanisi karet, pelarut kulit.
• Bahaya : Vertigo, sakit kepala, kebimbangan mental, anemia, anorexia, penurunan berat badan.

Serbuk Seng ( Zinc dust)

• Berat Atom : 65,38 g/mol
• Sifat fisika – kimia :
Pemerian : Logam, bentuk hexagonal, stabil di udara kering, tertutup oleh selaput putih dari dasar karbinat dalam udara basah.
• Titik didih : 908oC , Titik Leleh : 419,5oC
• Pengunaan ; Pembuatan lapisan besi, penyusun dalam logam Babbit, perak Jerman, sebagai pelapisan penjaga dari berbagai metide untuk mencegah korosi, untuk peralatan listrik terutama baterai, peralatan rumah tangga, mencegah terjadinya oksidasi pada amina.
• Bahaya : Penghirupan asap seng akan menyebabkan rasa manis, batuk, kelelahan.

Metanol ( Methyl Alcohol, Carbinol)

• Berat Molekul : 32,04 g/ml
• Sifat Fisika – kimia
Mudah terbakar, beracun, cairan yang mudah menguap, tidak campur air, ester, benzena, keton, dan pelarut organik lainnya.
• Titik Lebur : 97,8oc, Titik Didih : 64,7oC
• Penggunaan : Pelarut dalam industri, bahan mentah dibuat untuk formaldehid dan etil ester.
• Bahaya : Keracunan dapat terjadi pada pernapasan, sakit kepala, asidosis, dan kematian

Fenol(C6H5OH)

 BM : 94,11
 Pemerian : hablur,bentuk jarum atau massa hablur,tidak berwarna atau merah jambu,bau khas spesifik.
 Kelarutan : larut dalam 12 bagian air, mudah larut dalam etanol, dalam kloroform p, dalam eter p, dalam gliserol p,dan dalam minyak lemak
 Suhu beku tidak kurang dari 40,5oC
 Suhu didih lebih kurang 181oC
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari cahaya,di tempat sejuk.
 Kegunaan : antipiretikum intern
 Efek samping : luka,korosif pada kulit,nekrosis



N aOH
 Mengandung tidak kurang dari 97,5% Na2CO3 di hitung sebagai NaOH dan tidak lebih dari 2,5% Na2CO3
 Pemerian : bentuk batang,butiran,massa hablur atau keping,kering,keras,rapuh dan menunjukkkan susunan hablur putih,mudah meleleh,basah,sangat alkalis dan korosif,segera menyerap karbondoksida dan H2O di udara.
 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol(95%)p.l gram larut dalam 0,9 ml air;0,3 ml air mendidih;7,2 ml alkohol.
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
 BM : 40,01
 Titik lebur : 318oC
 Kegunaan : Zat tambahan
 NaOH 10% dibuat dengan melarutkan 5,5 gram NaOH dalam air ad 55 ml
 Efek : Korosif

Anhidrida asetat (C4H6O3)

 Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna berbau tajam (bau asetat), mudah terbakar.
 Kelarutan : Larut dalam air, alkohol membentuk etil asetat, kloroform , eter.
 BM : 102,09
 Titik lebur : 73oC
 Titik didih : 139oC
 BJ : 1,075
 ND20 : 1,3904
 d415 : 1,080
 Guna : sintesis senyawa organik, sulfonasi, dehidrating agent dalam reaksi nitrasi

CCl4

 Pemerian : Tidak berwarna, jernih, berbau spesifik (khas)
 Kelarutan : 1 ml larut dalam 2000 ml air,dapat bercampur dengan alkohol, benzen, kloroform, eter, karbondisulfida, minyak.
 BM : 153,84
 Titik didih : 76,7oC
 nD20 : 1,4607
 d2525 : 1,589
 Gejala : muntah, sakit kepala, murus, sakit ginjal, dan infeksi liver
 Bahaya : beracun

CaCl2 anhidrat Pemerian : Kristal kubik,tidak berbau,rasa agak pahit,meleleh basah,sangat higroskopik
 Kelarutan : Larut bebas dalam air,alkohol
 BM : 110,99
 Titik lebur : 772oC
 Titik didih : >1600oC
 d415 : 2,152
 Guna : sebagai pengering dan dehidrating agent untuk cairan dari gas organik dan dalam desikator, sebagai sumber ion kalsium, diuretik, antialergik.
 Efek samping : Penyakit jantung

MgS04 anhidrat
 Pemerian : Kristal kubik tidak bau,rasa agak pahit,meleleh basah,sangat higroskopis.
 MR : 120,37
 Kegunaan : untuk menyerap sisa air yang terdapat pada fenil asetat


Fenil Asetat
 Pemerian : Tidak berwarna,mudah mengalir,cairan dengan indeks refraksi tinggi,bau khas seperti fenol.
 Kelarutan : Tidak larut dalam air,campur dalam alkohol,kloroform,eter,larut dalam asetat glasial.
 BM : 136,15
 Titik didih : 195-196oC
 d204 : 1,673


Iodoform (BM=393,79)
adalah kristal kuning heksagonal, mudah menyublim pada pemanasan dan ada temperatur tinggi mengalami dekomposisi.
Nama lain : Tri iodo methane, formyl triode, formylum
Rumus molekul : CHI3
Berat molekul : 393,78
Berat jenis : 4,1
Titik lebur : 120oC
Kelarutan : sanagat sukar larut dalam air ; 1g iodoform larut dalam 60 mL alkohol dingin , dalam 10 mL kloroform , dalam 7,5 eter , dalam 80 ml gliserol, dalam 3 mL karbon disulfide , dalam 34 mL minyak Zaitun, larut bebas dalam benzene, aseton; sedikit larut dalam petrolatum eter.
Kegunaan : antiseptical topical, anti infeksi, anastesi, disinfektan.
Bahaya : Pemakaian dalam jumlah besar dapat menyebabkan dermatritis , demam malaise , anoreksia, sakit kepala, hipotensi, dan tachycardia

Iodium (Iodine) I2

 BM : 253,80
 Titik lebur : 113°C
 Titik didih : 185,24°C
 Density : 4,93 ( 25°C )
 Pemerian : bentuk padat, sebagai molekul diatomic (BM = 253,80), keping atau butir hitam kebiruan, mengkilat seperti logam, berbau tajam dan khas, rasa tajam dan pedas, bersifat korosit, mudah menyublim pada tekanan dan suhu kamar.
 Kelarutan : larut dalam larutan air dari KI dan iodida, dalam 13 bagian etanol (95%), dalam 80 bagian gliserol p, dalam 4 bagian karbon disulfide, dalam kloroform p, dan dalam karbon tetraklorida p, sedikit larut dalam pelarut organik.
 Kegunaan : antiseptic, germisida, sebagai katalis reaksi alkilasi, kondensasi amina aromatic, sebagai reagen dalam kimia analisis. Dalam praktikum ini digunakan sebagai bahan awal sitesa iodoform.
 Bahaya : dosis tertentu dapat mengiritasi kulit ; mata ; paru-paru dan saluran napas, pemakaian oral jangka panjang dapat menyebabkan iodism, sakit perut, muntah, dan diare, uap korosif

Aseton (acetone = dimetil keton = beta keto propane = 2-propanon)

 BM : 58,08
 Titik lebur : -94°C
 Titik didih : 56,5°C
 Density : 0,788 ( 25°C )
 Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap, sangat mudah terbakar, berbau khas, dan rasanya manis.
 Kelarutan : larut dalam air, dalam alkohol, dalam dimetil formamida, dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak-minyak.
 Kegunaan : sebagai pelarut organik, sebagai reagen dalam pembuatan metil isobutyl keton, mesitil, diaseton alcohol, kloroform, iodoform, bromoform, untuk permunian paraffin, dan pengawet jaringan.
 Bahaya : mudah terbakar, penggunaan topical dalam jangka panjang dapat erytherma, uapnya menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan iritasi bronchial.

NaOH
 Jumlah : secukupnya
 BM : 40,01
 Titik lebur : 318,4°C
 Berat Jenis : 2,13
 Pemerian : bentuk butiran, masa hablur atau keeping berwarna putih, mudah meleleh, sangat alkalis dan korosif, mudah menyerap CO2 dan air dari udara.
 Kelarutan : larut dalam air, dalm alcohol, dalam dimetil formamida, dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak-minyak.
 Kegunaan : 1 g larut di dalam 0,9 ml air, dalam 0,3 ml air mendidih, dalam 7,2 ml alcohol absolute, dalam 4,2 ml methanol, juga larut dalam gliserol.
 Bahaya : korosif pada semua jaringan, menyebabkan muntah dan collaps, mangiritasi mata, kulit, dan membrane mukosa, pneumonia, kulit, dan mata terbakar.
Labels: Kimia
Back To Top