BAB
I
LANDASAN
TEORI
Tujuan
:
1.
Mempelajari cara
pembuatan sediaan steril volume besar beserta cara sterilisasinya
2. Membuat
sediaan bebas pirogen
I.
PRAFORMULASI
1. Tinjauan
farmakologi bahan obat
Ø Indikasi
: sebagai elektrolit tubuh yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan
tubuh, pengatur defisiensi dari Na+ dan Cl- (MD 28 p.635)
Ø Kontra
indikasi : pada penderita penyakit hati,
edema pada paru-paru, menurunnya fungsi ginjal (MD 28 p.635)
Ø Efek
samping : Hipernatremid yang berlanjut padaa dehidrasi otak (bila serius),
nausea, vomiting, diarem kram perut, taakikardiia, haus, mengantuk (MD 28
p.635)
2. Tinjauan
sifat fisiko kimia bahan obat
Ø Kelarutan
: 1:2,8 dalam air, 1:2,7 daalam air hangat, 1:10 dalam gliserol, sedikit larut
alkohol, 1:250 dalam etanol (HPE 3 p.479)
Ø Stabilitas
:
-
Terhadap cahaya : tidak
stabil terhadap cahaya (Md 28 p. 635)
-
Terhadap suhu : stabil
terhadap suhu dan pad pemanasan meningkatkan kelarutan (MD 28 p.635)
-
Terhadap pH : stabil
pada pH 4,5 – 7,0 (Md 28 p.635)
-
Terhadap oksigen :
stabil pada udara (MD 28 p.635)
Ø OTT
: larutan NaCl korosif terhadap besi, bereaksi dengan Ag dan timah hitam, garam
merkuri (HPE p.480)
Ø Cara
penggunaan dan dosis : Dosis NaCl untuk Iv didasarkan pada faktor umur, berat
badan, kondisi klinis dari pasien dan khususnya pasien yang mengalami dehidrasi
untuk kondisi kekurangan Na yang parah dibutuhkan 2-3 L NaCl 0,9% (isotonis)
diberikan selama 2 – 3 jam secara IV perlahan- lahan (MD 34 p.1234).
BAB II
METODOLOGI KERJA
I. FORMULASI
A. Permasalahan
dan Penyelesaiannya
Permasalahan :
-
Sediaan steril volume
besar tidak boleh mengandung pirogen
-
Terjadi pemisahan
partikel kaca dari gelas, jika larutan NaCl dimasukkan dalam wadah gelas / kaca
tertentu
-
Tonisitas dan pH
sediaan
Penyelesaian :
-
Tambahkan norit 0,1%
pada saat pembuatan agar sediaan bebas pirogen
-
Digunakan wadah
plastik/ wadah gelas yang cocok sehingga tidak terjadi pemisahan partikel kaca
-
Sebaiknya tonisitas dan
pH sediaan mendekati plasma darah
B. Formulasi
yang akan dibuat ( dari pustaka)
R/ NaCl 0,9%
Aqua pro injectio ad 100 ml
(Formularium Nasional
ed 3 p.203)
R/ NaCl 9
g
KCl 0,42
g
CaCl2 0,24
g
NaHCO3 0,5 g
Dextrosa 0,5 g
Aqua pro injectio ad 100 ml
(FI ed IV p.1175)
R/ Sodium klorida 860 mg
Pottasium klorida 30
mg
Kalium klorida hetahydrat 48 mg
Aqua pro injectio ad 100 ml
(MD ed 28 p.638)
R/ NaCl 0,9%
Norit 0,1 %
Aqua pro injectio ad 100 ml
( The art of compounding, Jaklin’s)
Formula yang digunakan
adalah formula ke 4
C. Perhitungan
bobot dan dosis (FI ed IV p.1044)
Volume infus = V’ + 50 ml = 100 ml + 50 ml = 150 ml
NaCl isotonis (0,9%) = 0,9 % x 150 ml = 1,35 g
Norit 0,1 % = 0,1 % x 150 ml = 0,15 g = 150 mg
Aqua pro injectio ad
150 ml
Volume sediaan yang
harus dimasukkan ke dalam botol infus (FI ed IV p. 1044)
= 100 ml + (2% x 100
ml) = 102 ml
D. Tabel
bahan
Komponen
bahan
|
Bobot/
volume
|
fungsi
|
Cara
sterilisasi
|
NaCl
0,9 %
|
1,35
g
|
Zat
aktif
|
Oven
180˚C selama 30 menit
|
Norit
|
150
mg
|
Untuk
menyeraap pirogen, mikroorganisme
|
Oven
180˚C selama 30 menit
|
Aqua
pro injectio
|
Ad
150 ml
|
pelarut
|
Otoklaf
121˚C selama 15 menit
|
E. Cara
sterilisasi sediaan yang dipilih
Sediaan
disterilkan dengan cara pemanasan basah (otoklaf) pada suhu 121˚C selama 15
menit dengan waktu kesetimbangan selama 20 menit. Dibebas pirogenkan dengan
norit dan dilakukan penyaringan berulang.
Apakah
sediaan tersebut sudah isotonis ?
MD
28 p.635 : larutan NaCl 0,9% dalam air (isoosmosis dengan serum). Sediaan sudah
isotonis dengan adanya NaCl 0,9%. Sediaan harus isotonis karena apabila larutan
hipertonis maka sel/jaringan akan mengkerut dan jika larutan hipotonis maka
sel/ jaringan akan seimbang
II.
PELAKSANAAN
a.
Penyiapan alat
Nama alat
|
Ukuran
|
jumlah
|
Cara sterilisasi
|
Waktu
|
Kaca arloji
|
Φ 5 / φ 8 cm
|
2 / 2
|
![]() |
![]() |
Beaker glass
|
50 ml/100 ml/250 ml
|
1/2/1
|
|
|
Erlemeyer
|
100 ml/250 ml
|
¼
|
|
|
Pengaduk
|
Standart
|
2
|
Oven 2500C
|
30 menit
|
Pinset
|
Standart
|
4
|
|
|
Tara & wadah
|
Standart
|
1 set
|
|
|
An. Timbangan
|
Standart
|
1 set
|
|
|
Sendok logam
|
Standart
|
2
|
|
|
Botol infus
|
102 ml
|
1
|
|
|
Tutup botol infus (karet)
|
Standart
|
1
|
Autoclav 1150C
|
30 menit
|
Termometer
|
100 0C
|
1
|
Sudah steril
|
|
Kantong sampah
|
2xukuran modul
|
1
|
![]() |
![]() |
Corong + kertas saring
|
Φ5 cm
|
1
|
|
|
Corong + kertas saring rangkap
|
Φ5 cm
|
1
|
Autoclav 1150C
|
30 menit
|
Pipet tetes
|
Panjang/pendek
|
4/4
|
|
|
Gelas ukur
|
25 ml/100 ml/250 ml
|
1/1/1
|
|
|
Aqua proinjeksi
|
250 ml
|
1
|
|
15 menit
|
Tali
|
30 cm
|
5
|
|
30 menit
|
Stopwatch
|
Standart
|
1
|
Sudah steril
|
|
Nb : - Alat yang
disterilkan dengan autoclav sebelumnya dibilas dengan air bebas pirogen
- Alat yang disterilkan dengan oven dibungkus
aluminium foil kemudian perkamen
b. Pencucian
Pencucian alat atau
wadah gelas serta peralatan lab
1.
Sikat dengan larutan tepol
2.
Bilas dengan air kran
3.
Semprot dengan uap dan tiriskan
4.
Bilas dengan aquadem
5.
Bilas dengan air suling yang baru dibuat (steril dan bebas pirogen)
6.
Keringkan dengan posisi terbalik dengan oven
Pengeringan
1. Keringkan dalam oven dalam keadaan terbalik
pada suhu 1000C, tidak boleh terlalu lama kira-kira 15 menit
2. Untuk menghindari debu dapat ditutup dengan
kertas yang tembus uap air
3.
Wadah kecil harus benar-benar kering
Pencucian karet
1.
Rendam dalam larutan Hcl 2% selama 2 hari
2.
Rendam dalam larutan tepol 1% dan Na karbonat 0,5% selama 1 hari
3.
Didihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit, kemudian bilas dengan aquadest
4.
Ulangi dengan larutan yang baru
5.
Ulangi sampai larutan jernih
6.
Rendam dalam aquadest(dalam beaker glass yang ditutup kertas perkamen) dan
dicuci dengan autoclav pada suhu 1100C selama 20menit (1/2x) sampai
air rendaman jernih
Tahap-tahap pencucian
karet dengan autoclav pada suhu 1100c selama 20 menit adalah sebagai
berikut :
Waktu pemanasan :
Pukul 07.33 – 07.34 (1 menit)
Waktu pengeluaran udara :
Pukul 07.34 – 07.41 (6 menit)
Waktu menaik : Pukul 07.41 – 07.43
(2 menit)
Waktu suhu
dipertahankan : Pukul 07.43 – 08.03 (20 menit)
Waktu menurun : Pukul 08.03 –
08.08 (5 menit)
Waktu Pendinginan : Pukul 08.08 – 08.23
(15 menit)
Proses pencucian karet
berlangsung dari pukul 07.33 – 08.23 ( 50 menit )
7.
Bilas dengan spiritus dilutus (etanol 70%) air aa sampai jernih
8.
Masukkan kantong kering rangkap 2 dan sterilkan dalam autoclav
Pembungkusan
Masing
– masing dibungkus dalam kantong yang terbuat dari kertas perkamen (untuk
perlakuan dalam autoclav), alumunium foil (untuk perlakuan dalam oven) dan
tuliskan nama alat dan nama kelompok.
c.
Cara sterilisasi alat – alat dan pembebasan pirogen dengan oven pada suhu 2500C
selama 30 menit (Kaca arloji, beaker glass, erlemeyer, pengaduk kaca,
pinset, tara dan wadah, anak timbangan,
sendok logam, botol infus)
Tahap – tahap
sterilisasi alat – alat adalah sebagai berikut l:
Waktu pemanasan : Pukul 07.45 – 08.53 (68 menit)
Waktu kesetimbangan : Pukul 08.53 – 08.53 (0 menit)
Waktu pembinasaan : Pukul 08.53
– 09.23 (30 menit)
Waktu Tambahan jaminan
sterilitas : Pukul 09.23 –
09.23 (0 menit)
Waktupendinginan : Pukul 09.23- 09.38 (15 menit)
Proses sterilisasi
berlangsung dari pukul 07.45 – 09.38 (113 menit)
a.
Sterilisasi alat-alat dengan autoclav suhu 1150C selama 30 menit
tahap-tahap sterilisasi
adalah sebagai berikut:
Waktu pemanasan : Pukul08.37–
08.41 ( 4 menit)
Waktu pengeluaran udara : Pukul 08.41 – 08.55 ( 14
menit)
Waktu menaik : Pukul
08.55 – 08.59 ( 4 menit)
Waktu kesetimbangan : Pukul 08.59 – 08.59
(0 menit)
Waktu pembinasaan : Pukul 08.59 –
09.29 (30 menit)
Waktu Tambahan jaminan
sterilitas : Pukul 09.29
– 09.29 (0 menit)
Waktu menurun : Pukul
09.29 – 09.39 ( 10 menit)
Waktu pendinginan : Pukul 09.39-
09.54 (15 menit)
Proses sterilisasi
berlangsung dari pukul 08.37 – 09.54 ( 77 menit)
b.
Sterilisasi pelarut aqua proinjeksi dengan autoclav suhu 1210c
selama 15 menit
Tahap-tahap sterilisasi
adalah sebagai berikut :
Waktu pemanasan : Pukul08.33–
08.34 (1 menit)
Waktu pengeluaran udara : Pukul 08.34 – 08.41 ( 7
menit)
Waktu menaik : Pukul
08.41 – 08.50 (9 menit)
Waktu kesetimbangan : Pukul 08.50 – 09.10
( 20 menit)
Waktu pembinasaan : Pukul 09.10 –
09.25 ( 15 menit)
Waktu Tambahan jaminan
sterilitas : Pukul 09.25
– 09.35 ( 10 menit)
Waktu menurun : Pukul
09.35 – 09.44 ( 9 menit)
Waktu
pendinginan :
Pukul 09.44- 09.59 ( 15 menit)
Proses
sterilisasi berlangsung dari pukul 08.33 – 09.59 ( 86 menit)
d.
Cara kerja
1.
Kalibrasi botol infus
102 ml diruang 3
2.
Bersihkan meja ruang 2
dengan menyemprotkan alkohol 70% lap dengan kasa steril, nyalakan api spiritus
3.
Tara kaca arloji 2
buah, 1 untuk NaCl,1 untuk norit. Ditimbang NaCl dan norit(carbo adsorben) berturut
turut 1,35 g dan 150 mg dikaca arloji dengan penimbangan Nacl tutup dengan kaca
arloji yang lain.
4.
NaCl 1,35 g dilarutkan
dalam 20 ml aqua proinjeksi dibeakerglaas 250 ml ad larut kemudian ditimbang
aqua pro injeksi 120 ml dengan gelas ukur 100 ml (kelarutan 1:2 dalam air.
Mded.36 p.1686)
5.
Cek pH (pH 7) dengan
indikator univeral
6.
Tambahkan aqua
proinjeksi ad 150 ml dalam gelas ukur 250 ml
7.
6 pindahkan ke dalam
erlemeyer pertama
8.
7 ditambahkan norit 150
mg aduk sebentar, erllemeyer pertama tadi diberi tanda, lalu dipanaskan pada api bebas sambil
diaduk dengan pengaduk dan diukur suhunya dengan termometer.
9.
Setelah mencapai suhu
700C-800C dipertahankan selama 10 menit dan tetap diadukdengan
pengaduk
10. 9
Setelah 10 menit, diangkat dan dibawa ke meja praktikum didiamkan selama 5
menit
11. 10
setelah 5 menit dilihat apakah terjjadi perubahan volume
12. 11
bila terjadi perubahan volume, tambahkan aqua pro injeksi ad tanda, kemudian
disaring dengan corong kaca + kertas saring rangkap dua ke erlemeyer ke-2 (250
ml), lalu beri tanda dan usahakan norit pindah sempurna ke atas kertas
saring(waktu menuang sambil diaduk dengan pengaduk)
13. Ingat
kertas saring rangkap dua dalam corong pada erlemeyer pertama masih akan
dipakai kembali, maka tutup dengan kaca arloji.
14. Filtrat
pada erlemeyer ke-2 dipanaskan pada suhu 700C-800C ukur
suhu dengan termometer, dan dipertahankan suhu selama 10 menit sambil
diaduk dengan pengaduk.
15. 14
setelah 10 menit diangkat dan dibawa ke meja praktek diamkan selama 5 menit.
16. 15
setelah 5 menit, dilihat apakah terjadii
perubahan volume
17. 16
bila terjadi perubahan volume , tambhakan aqua proinjeksi ad tanda kemudian
disaring dengan corong kaca + kertas saring rangkap 2 yang beriisi norit ke
erlemeyer ke 3 (250ml) lalu beri tanda
18. 17
disaring dengan membran filter 0,45 μm (corong + kertas saring tunggal),
langsung masuknkebotol infus yang telah dikalibrasi 102 ml
19. Sisa
infus dituang dalam beaker glass 50 ml dan tutup karet dengan botol infus
dibilas dengan sisa infus dalam beaker glass tadi agar bebas pirogen
20. Tutup
karet botol infus diambil dengan pinset dan digetarkan agar tidak menambah
volume sediaan dan untuk menutup botol infus
21. Ditali
champagne 2x dan dibungkus kertas perkamen rangkap 2
22. Lakukan
sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit dengan waktu
kesetimbangan selama 20 menit
23. Sediaan
dikemas dengan pemberian etiket, brosur, kemasan sekunder.
e.
Sterilisasi sediaan akhir dengan autoklaf suhu 1210C selama 15 menit
Tahap-tahap sterilisasi
sebagai berikut:
Waktu pemanasan : Pukul 11.38– 08.44 ( 6 menit)
Waktu pengeluaran udara : Pukul 11.44 – 11.51 (7 menit)
Waktu menaik : Pukul 11.51 – 11.59 ( 8 menit )
Waktu kesetimbangan : Pukul 11.59 – 12.19 ( 20 menit)
Waktu pembinasaan : Pukul 12.19 – 12.34 ( 15 menit)
Waktu Tambahan jaminan
sterilitas : Pukul 12.34 – 12.44 ( 10 menit)
Waktu menurun :
Pukul 12.44 – 12.48 ( 4 menit)
Waktu pendinginan : Pukul 12.48 - 13.03 (15 menit)
Proses sterilisasi
berlangsung dari pukul 11.38 – 13.03 ( 85 menit)
BAB III
PEMBAHASAN
Infus merupakan salah satu sediaan
yang harus dibuat dalam keadaan steril dan isotonis, hal ini dikarenakan
sediaan ini ditujukan untuk pemberian intravena (iv) dan jika sediaan dibuat
dalam bentuk hipertonis akan menyebabkan sel darah merah mengkerut sedangkan
jika dibuat dalam keadaan hipotonis dapat meyebabkan sel darah merah menjadi
menggembung dan lama kelamaan akan menjadi pecah. Selain steril, sediaan ini
harus dibuat bebas pirogen, yaitu bebas dari pirogen. Pirogen merupakan bakteri
yang dapat menyebabkan panas.
Pada awal pembuatan sediaan infus
NaCl, dilakukan sterilisasi alat dan bahan. Untuk sterilisasi oven, dilakukan
pada suhu 250oC. Hal ini dikarenakan sediaan infuse yang dibuat
harus bebas dari pirogen. Karena pemanasan alat-alat ini dilakukan pada suhu
yang tinggi, untuk pembungkus alatnya tidak digunakan perkamen, melainkan
digunakan alumunium voil.
Pada
proses pembuatannya, NaCl yang telah dilarutkan, di cek pH nya dan ditambahkan
aqua pro injectio ad 150 mL dipindahkan dalam erlenmeyer yang kemudian
ditambahkan norit. Tujuan penambahan norit ini adalah untuk menjerap pirogen
yang ada dalam sediaan infus. Setelah itu, sediaan yang telah ditambah norit
dipanaskan pada suhu 70-80oC selama 10 menit. Selanjutnya, sediaan
didiamkan selama 5 menit lalu dilihat perubahan volumenya kemudian disaring dan
dipanaskan lagi.
Setelah
selesai disaring untuk yang ketiga kalinya, larutan NaCl dituang dalam botol
sampai tanda kalibrasi (102 mL). Sisa larutan NaCl yang bebas pirogen ini
digunakan untuk mencuci karet penutup botol infus agar tutup ini bebas pirogen
juga (karet hanya mengalami sterilisasi dengan autoklaf sehingga dimungkinkan
masih terdapat pirogen). Setelah selesai, sediaan infuse ditutup dengan karet
infus dan ditali champagne. Kemudian infuse dibungkus dalam kertas perkamen
rangkap 2 dan dilakukan sterilisasi akhir pada suhu 121oC selama 15
menit untuk mendapatkan sediaan dengan jaminan sterilitas yang lebih tinggi.
BAB IV
KESIMPULAN
ü Infus
adalah sediaan yang harus dibuat dalam keadaan steril dan isotonis karena untuk
pemberian intra vena (iv)
ü Sterilisasi oven dilakukan pada suhu 250oC.
Hal ini dikarenakan sediaan infuse yang dibuat harus bebas dari pirogen.
ü Autoklafdigunakanuntuk mensterilkan alat-alat berskala danalat yang tidak tahan panas suhu tinggi seperti gelas ukur, corong, dan
lain-lain.
ü Pada
pembuatan infus NaCl ditambahkan norit yang bertujuan untuk menjerap pirogen
yang ada dalam sediaan infus, selain itu juga dilakukan penyaringan sebanyak 3
kali.
ü
Sediaan infus NaCl dilakukan sterilisasi akhir
pada suhu 121˚ selama 15 menit untuk mendapatkan sediaan dengan jaminan
sterilitas yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
- Sweetman., C.,
Sean 2009, Martindale The Complete
Drug Reference, 36th ed., Pharmaceutical Press., UK
- FarmakologidanTerapied 4
- Farmakope Indonesiaed IV
- http://www.journalofdairyscience.org/article/S0022-0302(72)85441-9/pdf
LAMPIRAN



Labels:
kesehatan