2.5.2 Aspek Kualitatif dan Kuantitatif Spektrofotometri UV-VIS
Spektra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan
sekaligus dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.
a. Aspek Kualitatif
Data
dari spektra UV-Vis secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk identifikasi
kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi jika digabung dengan cara lain
seperti spektroskopi infra merah resonansi magnet inti, dan spektroskopi massa,
maka dapat digunakan untuk maksud
identifikasi/analisis kualitatif suatu senyawa tersebut. Data yang diperoleh
dari spektroskopi UV dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas,
efek pH, dan pelarut; yang kesemuanya itu dapat diperbandingkan dengan data
yang sudah dipublikasikan (Gandjar & Rohman,2007).
b. Aspek Kuantitatif
Dalam
aspek kuantitaitif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan
sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi
yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar
yang diteruskan dengan intensitas sinar yang diserap. Serapan dapat terjadi
jika foton/radiasi yang mengenai cuplikan memiliki energy yang sama dengan
energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan tenaga. Kekuatan
radiasi juga mengalami penurunan dengan adanya penghamburan dan pemantulan
cahaya, akan tetapi penurunan karena hal ini sangat kecil disbandingkan dengan
proses penyerapan. Jika sinar monokromatik dilewatkan melalui suatu lapisan
larutan dengan ketebalan db, maka penurunan intensitas sinar (dl) karena
melewati lapisan larutan tersebut berbanding langsung dengan intensitas radiasi
(l), konsentrasi spesies yang menyerap (c), dan dengan ketebalan lapisan
larutan (db). Secara matematis, pernyataan ini dapat dituliskan:
-dl = kIcdb
Dengan merubah menjadi
logaritma basis 10, maka akan didapatkan persamaan:
I = Io 10 –kbc
Yang mana k / 2,303 = a,
maka persamaan (10-10) di atas dapat diubah menjadi persamaan:
Log Io/I = abc
A = abc
Yang mana:
A= absorban
a = absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Persamaan ini dikenal dengan hukum
Lambert-Beer (Gandjar & Rohman,2007).
2.5.3 Hukum Lambert-Beer
Pengukuran
serapan cahaya oleh larutan molekul diatur denngan Hukum Lambert-Beer, yang ditulis
sebagai berikut:
Log Io/It = A =
bc
Dengan Io adalah intensitas radiasi yang masuk; It adalah
intensitas radiasi yang ditransmisikan; A dikenal sebagai absorbans dan
merupakan ukuran jumlah cahaya yang
diserap oleh sampel;
adalah
tetapan yang dikenal sebagai koefisien punahan molar dan merupakan absorbans
larutan 1 M analit tersebut; b adalah panjang jalur sel dalam cm, biasanya 1
cm; dan c adalah konsentrasi analit dalam mol per liter.
Dalam produk farmasi, konsentrasi dan jumlah biasanya
dinyatakan dalam gram atau milligram dan bukan dalam mol sehingga untuk
keperluan analisis produk ini, hokum Lambert-Beer ditulis dalam bentuk sebagai
berikut ini:
A = A (1%, 1cm) bc
A adalah absorbans yang diukur; A (1%, 1cm) adalah absorbans
larutan 1% b/v (1 g/100ml) dalam suatu sel berukuran 1 cm; b adalah panjang
jalur dalam cm (biasanya 1 cm); dan c adalah konsentrasi sampel dalam g/100ml.
karena pengukuran biasanya dibuat dalam sel berukuran 1 cm, persamaan tersebut
dapat ditulis:
[ c = A / A (1%, 1cm)]
yang menghasilkan konsentrasi analit dalam
g/100 ml (Watson,2009).
2.5.4 Instrumentasi
Suatu spektrofotometer UV/visible memiliki komponen
sebagai berikut:
Sumber cahaya – lampu deuterium untuk daerah UV dari 190 sampai 350 nm dan lampu
halogen kuartz atau lampu tungsten untuk daerah visible dari 350 sampai 900 nm.
Monokromator – digunakan untuk menghamburkan cahaya ke dalam panjang gelombang
unsur-unsurnya, yang diseleksi lebih lanjut dengan celah. Monokromator berotasi
sehingga rentang panjang gelombang dilewatkan melalui sampel ketika instrument
tersebut memindai sepanjang spektrum.
Optik –
dirancang untuk memisahkan berkas cahaya sehingga berkas tersebut melewati dua
kompartemen sampel, dan pada instrumen berkas rangkap tersebut, larutan blangko
dapat digunakan dalam satu kompartemen untuk memperbaiki pembacaan atau
spektrum sampel tersebut. Blangko umumnya adalah pelarut yang dapat melarutkan
sampel (Watson, 2009).
2.5.5 Instrumen diode
array
Suatu tabung foto pengganda digunakan untuk deteksi pada jenis instrument UV/visibel yang lebih kuno, tapi fotodiode semakin banyak digunakan sebagai detektor pada spektrofotometer. Suatu diode array terdiri atas serangkaian detector fotodiode yang posisinya berdampingan dengan kristal silikon. Susunan tersebut biasanya mengandung antara 200 dan 100 elemen, tergantung pada instrumennya. Siklus pindai lebih kurang 100 milidetik, dibandingkan dengan siklus dalam menit atau lebih yang diperlukan untuk menghasilkan suatu spektrum dengan instrumen pemindaian tradisional. Cahaya dilewatkan melalui suatu polikromator, yang menghamburkannya sehingga jatuh pada diode array , yang mengukur seluruh rentang spektrum sekaligus (Watson, 2009).
Labels:
Kimia