KARAKTERISTIK PRODUK AGRIBISNIS



·         ASPEK TEKNIS
ü  Tergantung pada alam
Artinya jangan hanya berhenti pada karakteristik tergantung pada alam tapi apa dampaknya pada agribisnis. Jadi misal ada bencana alam maka akan berdampak misal, pada suplay jadi suplaynya tidak bisa di prediksi dengan baik, jadi suplay berkurang maka akan mengurangi pendapatan si produsen, jad pasaran menjadi langka, jadi produk itu jika ada akan mahal karena suplaynya mahal, konsumen tidak akan mendapatkan produk itu sesuai keinginannya maka konsumen di rugikan. Produsen dan konsumen akan terganggu maka jangan tergantung pada alam. Jadi si produsen harus mempunyai strategi yang baik seperti mempunyai 2-3 lahan jadi seumpama lahan pertama terkena bencana alam maka masih ada lahan ke 2 dan ke 3.

ü  siklus biologi,
artinya agribisnis adalah berbicara tentang makhluk hidup jadi ada fasenya tumbuh-anakan-remaja-dewasa-tua dan Ada suatu saat tanaman misalnya tanaman tahunan akan mengalami penuaan dan tidak akan produksi lagi karena tanaman memiliki siklus biologi maka dari itu perlu peremajaan tanaman supaya bisa menghasilkan kembali

ü   musiman,
dampak musiman pada agribisnis pada arti luas, jadi kalau bukan musimnya kita tidak akan mendapatkan produk/komoditas itu jika kita mengikuti musiman. Apakah ada untungnya ?
jika di lihat dari prefektif produsen, jadi kita mendapatkan produk continue, jadi perodusen/pelaku agroindustry ini membeli bahan mentah pada saat panen raya lalu di simpan untuk kebutuhan yang akan datang misalnya pada saat panceklik bisa di jual lagi karena membutuhkan harganya jadi tinggi daripada dijual pada saat panen raya jadi untungnya lebih tinggi jika produsen punya teknologinya, wharehouse nya, gudangnya dll
.


ü   fragile,
dampak fragile dalam bisnis pertanian dalam arti luas artinya jangka waktunya yang terbatas dari sisi konsumen saat mengkonsumsi atau di sisi produsen . Jadi berkejaran dengan waktu karena produk pertanian cepat busuk/mudah rusak.
Solusinya yaitu dengan teknologi contohnya teknologi processing, mengawetkan makanan, lamanya kebusukan itu. Jadi kita harus berhitung dengan waktunya karena produk agribisnis ada lifetimenya seperti penganguktannya dari lahan ke pasar sampai ke konsumen harus di hitung supaya ketika sampai di konsumen produk pertanian tersebut tidak rusak, busuk dsb

ü  perishable,
produk pertanian dalam arti luas produk pertanian di sini sangat mudah rusak/busuk karena siklus biologi tersebut. Maka pemilihan alat transportasi juga sangat penting, karena sifat biologi komoditas pertanian yang mudah rusak . busuk. Pemilihan transportasi yang cepat akan membantu akan kesegaran komoditas pertanian itu sendiri.

ü   voluminous,
Produk pertanian Membutuhkan banyak tempat, contoh mengangkut sapi ke truck beda dengan mengangkut material pasir, kalau pasir bisa di penuhi tapi kalau sapi harus ada skat-skatnya, jarak dll. Jadi produk pertanian sangat membutuhkan banyak tempat.

ü   sumber energy matahari,
Tidak bisa di bantahkan karena produk pertanian adalah produk-produk biologi/makhluk hidup yang sangat membutuhkan matahari sebagai penghasi sumber energy dan juga menjadi katalisator untuk proses metabolisme, untuk pembentuk hijau daun dll

ü   tahap belum produktif,
Untuk berbisnis komoditas pertanian tidak bisa langsung kita peroleh pengembalian modal jadi harus ada pay back periode yang harus kita hitung yang dimana modal akan kembali. Contoh jika kita menanam tanaman tahunan maka kita harus tumpang sari dengan tanaman musiman karena untuk menunggu tanaman tahunan yang lama kita harus memiliki pemasukan yaitu lewat tanaman musiman yang 3-4 bulan sudah panen. Jadi kita tidak pernuh menunggu tanaman tahunan untuk mendapatkan penghasilan.

ü  gestation period
mempunyai masa akan kembalinya modal usaha dalam komoditas pertanian ini jadi tidak langsung ada / kembali dengan cepat tapi mempunyai masa / periode kembalinya modal usaha tersebut yang di mana itu harus di hitung secara tepat dan akurat.




·         ASPEK EKONOMI
ü  Uncertainty
Ketidak pastian terhadap produk-produk komoditas pertanian yang bergantung dengan alam. Contoh produk beras merah di pasaran bulan November sangat tinggi karena saat itu pendapatan masyarakat baik, di bulan januari terjadi PHK besar-besaran panyak pengangguran maka terjadilah life style masyarakat berubah yang dulunya makan beras merah menjadi makan beras putih karena pendapatannya sekrang tidak ada atau minim.
ü  High risk
Beresiko tinggi, didalam usaha tani sangat beresiko tinggi apalagi di dalam budidayanya, walaupun kita sudah setting tanamanan itu di dalam control suhu yang baik, sinyar mataharinya, curah hujannya, kelembabanya di dlm rumah kaca. Karena resiko dalam produk-produk agribisnis dalam arti luas.
Resiko tidak bisa di hilangkan 100% tapi kita bisa meminimalkan resiko dengan cara di kelolah dalam bentuk mempertukarkan exchange to risk dari pengelola , pelaku, pelaku bisnis, ke lembaga asuransi. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan maka pihak pelaku bisnis tidak menanggung sendiri tapi lembaga-lembaga juga terkena kerugian itu   

ü  Suplai inelastis
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Jadi jika suplay komoditas pertanian ke pasar-pasar itu baik maka banyak semakin banyak yang membelinya dan jika suplay itu terganggu masyarakat tetap mencarinya karena komoditas itu sebagai kebutuhan pokok yang banyak di cari oleh masyarakat .

ü  Perencanaan jangka panjang
Dalam aspek ekonomi dan bisnis komitas makhluk hidup, perencanaan jangka panjang dalam komoditas pertanian yaitu perencanaan yang di pikirkan dari hulu sampai hilir.

ü  Perlu grace periode
Kelayakan investasi rendah (IIR NPV B/C ratio)
Jika di lihat dari sifatnya Bisnis komoditas pertanian tidak menarik karena high risk , mudah busuk dll. Ini akan menjadi menarik jika investasi di dalam komoditas pertanian ini jika sudut pandang kita, kita rubah. Jika di lihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat di dunia ini sangat membutuhkan jadi ujung rambut sampai ujung kepala sangat dibutuhkan. Jadi komoditas pertanian jika di pandang banyak yang membutuhkan akan menjadi investasi yang meyakinkan. Contoh keseharian masyarakat pasti memakan nasi itu saja dari produk pertanian, sosis, gandum dll itu semua dari produk pertanian yang di butuhkan banyak orang di dunia ini.

IIR suku bunga saat ini di bandingkan dengan suku bunga yang akan dating, IIR komoditas pertanian ini 22 % maka bisa kita timbangkan untuk melakukan bisnis komoditas pertanian. Jika bunga dalam bank lebih tinggi maka lebih baik uang kita di tabungkan/depositkan ke dalam bank.

NPV nilai yang akan datang di hitung sekarang dan tentunya perhitungkan sudah mempertimbangkan inflasi. Karena nilai inflasi setiap tahun akan naik. Bisa saja sekarang 10 juta bernilai banyak beda lagi di dalam 10 tahun yang akan datang nilai berbeda.

B/C(benefit cost ratio) perbandingan antara pendapatan dan biaya,  ketentuannya >1 layak untuk di usahakan, <1 tidak layak usaha itu untuk dilakukan. Oleh karena itu perhitungannya harus benar-benar teliti, berapa fix cost nya (tidak berpengaruh berapapun kita berproduksi dll. Contohnya gaji pegawai tetap, mesin produksi), variable cost ( biaya berubah dengan perubahan jumlah produksi ).

ü  Cost tinggi
Biaya tinggi secara umum dari persiapan hulu sampai hilir sangat banyak, contoh budidaya padi, 1 ha menghasilkan sampai 5-7 ton tapi jangan dilihat dari itu, tapi lihat berapa persiapannya dari pengolahan tanah, benih, pupuk, obat-obatan, ongkos tenaga kerja dll jadi sangat besar biayanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

ü  Harga produk rendah
Secara umum harga produk di bidang agribisnis rendah dibandingkan produk selain agribisnis (papan tulis, pyoyektor, laptop dll)

ü  Modal besar
Costnya tinggi jadi otomatis modalnya juga harus tinggi. Dalam sekala pembisnis kecil ini sulit untuk usaha karena modalnya tinggi (dari dalam / keluarga) jika terjadi yang tidak di inginkan terhadap usahanya maka akan dia tanggung sendiri kerugiannya. Beda dengan pembisnis besar yang perhitungannya / biayanya dari sisi ekonomis.


ü  Investasi jangka panjang
Karena komoditas pertanian tidak bisa langsung jadi harus melewati proses dari hulu sampai hilir maka investasinya juga tidak bisa sebentar harus sampai selesai prosesnya.


ü  Peremajaan
Oleh karena usaha dalam komoditas petanian ini sifatnya biologi ( anakan-remaja-dewasa-tua-mati/tidak bisa berproduksi lagi) maka dibutuhkan peremacaan suapay bisa berproduksi lagi, contohnya tanaman teh yang yang harus selalu di petik supaya hormonnya untuk selalu bertumbuh itu ada (tanaman the yang ada di lawang sangat berumur ratusan tahun karena adanya peremajaan maka sampai saat ini masih bisa perproduktif) agar suplaynya tetap terjaga .


·         ASPEK SOSIAL-KELEMBAGAAN
ü  Petani
Petani, nelayan, pekebun, peternak mayoritas pelaku lemah kalah dengan pelepas uang.

ü  Pelaku lemah
Dikarenakan para petani, pekerbun, nelayan, peternak termasuk di pelaku lemay yaitu antara lain Askes terhadap sumber modal, sumber informasi pasar internasional dan nasional, apalagi teknologi itu terlalu lemah / acuh tak acuh / kurang mempercayai budaya lama (tradisional yang telah dilakukan secara turun menurun), jadinya pelaku di mainkan oleh yang mempunyai akses lebih terhadap informasi, modal dan teknologi sehingga pelaku-pelaku tersebut menawar lebih murah terhadap pelaku utama bisnis komoditas pertanian tersebut.
Dan juga pelaku-pelaku ini lemah dengan apa yang di minta oleh masyarakat.

ü  Bargaining position lemah
Pelaku komditas pertanian lemah karena minimalnya atau kurangnya pelaku komoditas pertanian ini dalam mengikuti perkembangan pasar yang di karenakan kurangnya menggunakan teknologi informasi, jadi pelaku-pelaku ini tidak tahu harga komoditas pertanian yang sedang di garapnya itu bernilai berapa jika di luar negeri, antar kota, anatar daerah, mau pun antar kepulauan jadi kalah dengan pelaku-pelaku bisnis yang tau fasilitas / kepesatan teknologi ini. Mayoritas pelaku utama dalam komoditas pertanian itu di bohongi dengan pelaku bisnis yang sudah modern ini dia menawar dengan sekecil-kecilnya di bawah jauh harga pasaran.

ü  Akses terhadap pelayanan bisnis minim
Pelaku budidaya komoditas pertanian sangat minim akan pelayanan bisnis, sulitnya memperoleh modal yang besar karena minimnya lahan, sifat biologi dari komoditas tersebut yang high risk sehingga enggan bank-bank meminjami modal terhadap pelaku utama budidaya komoditas pertanian itu kecil. Masih menggunakan produksi secara tradisional tidak menggunakan mesin/teknologi yang sudah berkembang pesat karena mayoritas petani-petani itu lebih mempercayai menggunakan cara yang telah dilakukan oleh leluhur mereka secara turun menurun.

ü  Jumlah banyak (kecil-kecil)
Jumlah pelaku utama usaha pertanian dalam arti luas banyat tadi mayoritas mempunyai lahan yang kecil 0.3 Ha, 0,4 ha dsb kalah dengan pengusaha besar yang mempunyai modal besar, sarana dan prasarana penunjang produksi yang memadai akan lama kelamaan akan mematikan pembisnis kecil tersebut.

ü  Wadah kerja-sama lemah
Untuk mendistribusikan produk-produk pertanian yang bersifat high risk dan ferisible tersebut pemilihan (kerja-sama)  Sarana transportasi juga sangat penting karena sifat komditas pertanian yang bersifat mudah busuk. Pemilihan transportasi yang cepat akan lebih dipilih karena mempercepat sampainya produk tersebut ke tangan masyarakat dengan keadaan segar dan akan di buru oleh konsumen karena keadaannya baik.

ü  Lembaga keuangan kalah dengan pelepas uang
Pelaku utama komoditas pertanian ini juga kalah dengan tengkulak seperti halnya tengkulak berani membeli produk pertanian ini walaupun belum panen tapi dengan harga yang lebih murah pastinya, lalu penggunaan teknologi juga mempengaruhi tengkulak biasanya mempunyai lebih banyak link harga-harga antar kota, antar kepulauan jadi tengkulah tidak mungkin membeli produk pertanian di atas harga pasaran (kembali lahi ke point Bargaining position lemah intinya).

·         ASPEK POSITIF
ü  sumber devisa
Indonesia adalah Negara agraris yang dimana sumber daya nya sangat luas sehingga salah satu sektor yaitu sektor Pertanian sebagai sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekspor produk pertanian dan produk pertanian yang menggantikan produk impor.

ü  penyedia kesempatan kerja
masih bisa menampung banyaknya angkatan kerja di bidang agribisnis ini sehingga dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Karena produk komoditas pertanian sangat dibutuhkan banyak orang

ü  sumber PAD
sudah sangat jelas produk-produk agribisnis dalam arti luas sebagai sumbangsih Pendapatan asli daerah yang dimana sangat dibutuhkannya produk-produk agribisnis itu sendiri.

ü  suplai biological needs
sebagai kebutuhan makhluk hidup, daun-daun jagung untuk makanan ternak. Pengolahan kotoran ayam dengan tambak ikan di bawah kandang ternak ayam akan menjadi makanan / sumber makanan bagi ikan dll.
Contoh lainnnya yaitu dari kedelai, bisa jadi tempe, kecap, susu kedelai,

ü  pelestarian lingkungan (SDA yang dapat diperbaharui)
dengan adanya agribisnis ini pastinya menjadi salah satu pelestarian lingkungan karena adanya penghijauan dll, ikut serta dalam menyumbang oksigen. Lalu adanya pengolahan tanah supaya sirkulasi udaranya baik dan memungkinkan mikroorganisme dalam tanah berjalan dengan baik dan berakibat suburnya tanah.

ü  bisnis yang prospektif
bisnis di bidang agribisnis ini sangat berpeluang, permintaannya tinggi, perluasan pasar juga sangat lebar dan sangat baik untuk dilakukan usaha. Contoh yaitu dari bahan dasar kedelai, bisa jadi tahu/tempe, kecap, susu kedelai, tauco, keripik kedelai banyak ragam dan variannya itu masih bahan bakunya kedelai belum dari komoditas lainnya yang sangat banyak, bisa dijatikan obat-obatan herbal yang tidak memiliki efek samping karena dari makhluk hidup / dari sumber yang alami bukan kimia Dan masih banyak lagi.

ü  mendukung tercapainya pembangunan nasional
Tujuan pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,  sehingga dalam setiap tahapan pembangunan kesejahteraan masyarakat selalu menjadi tujuan utama. Sebagai Negara agraris dengan jumlah penduduk besar dan proporsi rumah tangga yang bekerja di pertanian dominan, maka perhatian terhadap kesejahteraan petani dinilai sangat strategis. Salah satu alat ukur kesejahteraan petani yang digunakan saat ini adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP dihitung dari rasio harga yang diterima petani (HT) terhadap harga yang dibayar petani (HB).
Sebagai sumber devisa juga jadi dapat membantu tercapainya pembangunan nasional tersebut serta berkontribusi menyebabkan Penurunan peranan pertanian di pembangunan ekonomi, maka terjadi transfer surplus modal dari sector pertanian ke Sektor lain.




TUGAS MANAJEMEN AGRIBISNIS




Oleh :
NAMA:      Joko nugroho
NPM:         ................
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ Veteran “
Jawa Timur SURABAYA
2016

Back To Top