Las listrik

Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Menurut Deustche Industry Normen (DIN), pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang terjadi dealam keadaan lumer atau cair, dengan kata lain pengelasan adalah penyambungan setempat dari dua logam dengan mengguanakan energi panas.
Pengelasan merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari proses manufaktur. Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan menghasilkan sambungan yang kontinu.


Las listrik yaitu penyambungan dua buah logam atau lebih menjadi satu dengan jalan pelelehan atau pencairan dengan busur nyala listrik. Jadi las listrik atau las busur listrik merupakan proses penyambungan logam dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber panasnya. Pengelasan dengan mengguanakan tenaga listrik sebagai sumber panas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu las tahanan listrik dan las busur nyala listrik.
Las tahanan listrik adalah proses pengelasan yang dilakukan dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui bidang atau permukaan-permukaan benda yang akan disambung. Tahanan yang ditimbulkan oleh arus listrik pada bidang-bidang sentuhan yang menimbulkan panas dan berguana untuk mencairkan permukaan yang akan disambung. Pengelasan jenis ini sering digunakan pada industri-industri yang besar, karena kapasitas pengelasannya besar dan membutuhkan peralatan yang mahal maka cocok untuk produksi massa.
Las busur nyala listrik adalah proses pengelasan yang dilakukan dengan jalan mengubah arus listrik menjadi panas untuk melelehkan atau mencairkan permukaan benda yang akan disambung dengan membangkitkan busur nyala listrik melalui sebuah elektroda. Terjadinya aliran arus listrik dari elektroda ke benda kerja terjadi karena benda kerja disambung dengan salah satu kutub listrik dari sumber listrik yang digunakan untuk proses pengelasan. Pengelasan jenis ini cukup sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang mahal dan fleksibel dan sering dipakai dibengkel-bengkel besar dan kecil.


Jenis Elektroda
Bagian terpenting dalam las busur listrik adalah elektroda las. Jenis elektroda yang dipergunakan kan menentukan hasil pengelasn sehingga sangat penting untuk mengetahui sifat dan jenis dari masing-masing elektroda sebagai dasar pemilihan elektroda yang tepat. Macam-macam jenis elektroda sangat banyak. Berdasarkan selaput pelindungnya elektroda dibedakan menjadi dua macam yaitu elektroda polos dan elektroda terbungkus.
Elektroda terbungkus terdiri dari bagian inti dan zat pelindung atau fluks. Selaput yang ada pada elektroda jika terbakar kan menghasilkan CO2 yang berfungsi untuk melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja dari udara luar.
Tipe elektroda yang digunakan dalam penelitian ini adalah RD 260 (D 4313). Untuk kode yang diberikan pada tipe elektroda tersebut diatas yaitu huruf “D” yang diikuti oleh empat angka dibelakangnya.
Untuk arti masing-masing kode elektroda adalah :
a) Untuk huruf D : Menyatakan elektroda untuk las busur listrik
b) Untuk angka 43 : Menyatakan nilai tegangan tarik minimum hasil pengelasan yaitu ≥ 43 kg/mm2.
c) Untuk angka 1 : menyatakan posisi pengelasan, angka 1 dapat digunakan untuk pengelasan semua posisi.
d) Untuk angaka 3 : Menyatakan elektroda dengan penembusan dangkal dan bahan dari selaput titania.

Prinsip Kerja Las Busur Listrik
Pengelasan dengan las busur ini merupakan pelelehan dengan nyala bususr listrik, yang diperoleh dengan cara mendekatkan olektroda las kebenda kerja pada jarak beberapa millimeter, sehingga terjadi aliran arus listrik dari elektroda kebenda kerja karena adanya perbedaan tegangan antara elektroda danbenda kerja. Jarak antara elektroda dan bebda kerja disebut dengan panjang busur nyata. Suhu busur ini bisa mencapai 5000OC, sehingga mampu melelehkan elektroda dan benda kerja untuk membentuk paduan.
Labels: teknik
Back To Top