2.2
Tinjauan Kolkisin
Gout disebabkan oleh kelainan dalam metabolisme asam urat. Asam urat adalah produk limbah dari pemecahan purin yang terkandung dalam DNA dari sel-sel tubuh yang rusak dan protein. Asam urat larut dalam air dan diekskresikan terutama oleh ginjal, meskipun beberapa dipecah oleh bakteri kolon dan diekskresikan melalui saluran pencernaan. Kelarutan asam urat tergantung pada konsentrasi dan temperatur. Pada konsentrasi serum yang tinggi, suhu yang lebih rendah tubuh menyebabkan pengendapan kristal monosodium urat. Koleksi dari kristal (disebut microtophi) dapat terbentuk dalam ruang sendi di ekstremitas distal (Dipiro,2008).
Meskipun OAINS saat ini merupakan
obat lini pertama untuk goat akut, kolkisin dulu merupakan terapi utama untuk
beberapa tahun. Kolkisin adalah suatu alkaloid yang diisolasidari tanaman crocus pada musim gugur, yakni Colchicum autumnale (Katzung, et al, 2010).
2.2.1
Farmakokinetik
Kolkisin mudah diabsorbsi pasca
pemberian per oral, mencapai kadar puncak dalam plasma dalam waktu 2 jam, dan
memiliki waktu paruh eliminasi dalam serum selama 9 jam. Metabolit obat ini
diekskresi dalam saluran cerna dan urine (Katzung, et al, 2010).
2.2.2
Farmakodinamik
Kolkisin meredakan nyeri dan radang
arthritis gout dalam waktu 12-24 jam tanpa mengubah metabolism atau ekskresi
urat dan tanpa efek analgesic lain. Kolkisin menghasilkan efek
anti-inflamasinya dengan jalan mengikat protein tubulin intraselular sehingga
mencegah polimerisasi ke dalam mikrotubulus dan menyebabkan penghambatan
migrasi leukosit dan fagositosis. Kolkisin juga menghambat pembentukan
leukotrien B4. Beberapa efek simpang kolkisin dihasilkan oleh penghambatnya
terhadap polimerisasi tubulin dan mitosis sel (Katzung, et al, 2010).
2.2.3
Indikasi
Meskipun kolkisin lebih spesifik
pada gout daripada OAINS, OAINS (misalnya, indometasin dan dan OAINS lain
[kecuali aspirin]) telah menggantikan kolkisin dalam terapi gout akut karena
diare yang sangat mengganggu, yang terkait dengan terapi kolkisin. Kolkisin
saat ini digunakan sebagai profilaksis episode arthritis gout berulang, efektif
mencegah demam Mediterania akut, dan mempunyai efek bermanfaat yang ringan
dalam arthritis sarkoid dan sirosis hepatic. Meskipun dapat diberikan secara
intravena, jalur ini sebaiknya digunakan secara hati-hati karena peningkatan
toksisitas sumsum tulang (Katzung, et al,
2010).
2.2.4
Efek
Samping
Kolkisin sering menyebabkan diare
dan kadang menimbulkan mual, muntah, dan nyeri abdomen. Kolkisin jarang
menyebabkan rambut rontok dan depresi sumsum tulang ataupun neuritis perifer
dan miopati. Intoksikasi akut pasca overdosis ditandai dengan nyeri seperti
terbakar di tenggorok, diare berdarah, syok, hematuria, dan oliguria. Telah
dilaporkan terjadinya depresi susunan saraf pusat asenden yang fatal. Pengobatannya
bersifat suportif (Katzung, et al,
2010).
2.2.5
Dosis
Sebagai prafilaksis (tujuan
pengobatan yang paling sering), dosis kolkisin adalah 0,6 mg satu sampai tiga
kali sehari. Untuk mengakhiri serangan gout, dosis awal kolkisin biasanya
sebesar 0,6 atau 1,2 mg, dilanjutkan dengan 0,6 mg tiap 2 jam sampai nyeri
mereda atau timbul mual dan diare. Dosis total dapat diberikan secara
intravena, jika perlu, tetapi harus diingat bahwa dosis sekecil 8 mg dalam 24
jam dapat berakibat fatal (Katzung, et al,
2010).
2.3
Tinjauan Gout
2.3.1
Definisi Gout
Gout adalah suatu penyakit
metabolik yang ditandai oleh episode arthritis akut berulang akibat adanya
endapan monosodium urat di persendian dan tulang rawan. Gout biasanya
disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi dalam serum, suatu senyawa sukar
larut yang merupakan produk akhir utama metabolism purin (Katzung, 2007).
Encok (gout) adalah nama
sekelompok gangguan pada metabolism purin dan asam urat, di mana kadar
berlebihan dalam plasma menimbulkan pengendapan Kristal natrium urat di sendi
dan cairaqn synovialnya. Yang paling sering terdapat adalah encok sendi
(arthritis urica) (Drs. Tan Hoan Tjay,2008)
Terminologi
Gout menjelaskan lingkupan (spektrum) penyakit termasuk hiperurisemia, serangan
berulang artritis akut yang terkait dengan kristal mononatrium urate pada
leukosit yang terdapat pada cairan sinovial, deposit kristal mononatrium urate
pada jaringan (tophi), penyakit ginjal interstitial, dan nefrolitiasis karena
asam urat (Dipiro, J.T., 2009).
2.3.2
Patofisiologi
Gout disebabkan oleh kelainan dalam metabolisme asam urat. Asam urat adalah produk limbah dari pemecahan purin yang terkandung dalam DNA dari sel-sel tubuh yang rusak dan protein. Asam urat larut dalam air dan diekskresikan terutama oleh ginjal, meskipun beberapa dipecah oleh bakteri kolon dan diekskresikan melalui saluran pencernaan. Kelarutan asam urat tergantung pada konsentrasi dan temperatur. Pada konsentrasi serum yang tinggi, suhu yang lebih rendah tubuh menyebabkan pengendapan kristal monosodium urat. Koleksi dari kristal (disebut microtophi) dapat terbentuk dalam ruang sendi di ekstremitas distal (Dipiro,2008).
Labels:
kesehatan